1. Apa yang dimaksud dengan:
a. larutan
elektrolit?
b. larutan
nonelektrolit?
Pembahasan:
Yang dimaksud dengan:
a.
larutan
elektrolit yaitu larutan yang dapat menghantar listrik.
b.
larutan
nonelektrolit yaitu larutan yang tidak dapat menghantar listrik.
2. Bagaimanakah cara menentukan apakah suatu
larutan tergolong elektrolit atau nonelektrolit? Jelaskan!
Pembahasan:
Untuk menentukan apakah suatu larutan
tergolong elektrolit atau nonelektrolit, maka kita harus mengetahui apakah
larutan tersebut dapat menghantar listrik atau tidak. Hantaran listrik melalui
larutan dapat diketahui dengan menggunakan alat
penguji elektrolit seperti gambar berikut:
Adanya
aliran listrik melalui larutan ditandai oleh menyalanya lampu pijar pada
rangkaian itu dan/atau adanya suatu perubahan (misalnya timbul gelembung) pada
salah satu atau kedua elektrodenya. Jika hal ini terjadi pada suatu larutan,
maka larutan tersebut tergolong elektrolit*. Namun, jika tidak demikian, maka
larutan tersebut tergolong nonelektrolit.
3. Sebutkan tiga contoh larutan elektrolit dan
tiga contoh larutan nonelektrolit dalam kehidupan sehari-hari!
Pembahasan:
Tiga Contoh dalam Kehidupan
Sehari-Hari
|
|
Larutan Elektrolit
|
Larutan Nonelektrolit
|
a. Larutan garam
dapur
|
a. Larutan
urea
|
b. Larutan
asam cuka
|
b. Larutan gula
|
c. Larutan
pemutih (Ca(OCl)2)
|
c. Larutan
etanol
|
4. Mengapa larutan elektrolit dapat menghantar
listrik, sedangkan larutan nonelektrolit tidak?
Pembahasan:
Karena larutan dari zat elektrolit mengandung
ion-ion yang bergerak bebas (Teori Arrhenius, red). Ion-ion itulah yang menghantar listrik melalui larutan.
Contohnya: NaCl(g) → Na+(aq) + Cl–(aq)
NaOH(s) → Na+(aq) + OH–(aq)
CH3COOH(l) → CH3COO–(aq) + H+(aq)
Adapun zat nonelektrolit dalam larutan
tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi tetap berupa molekul sehingga tidak dapat
menghantar listrik.
Contohnya: C2H5OH(l)
→ C2H5OH(aq)
CO(NH2)2(s) → CO(NH2)2(aq)
5. Apakah semua senyawa kovalen bersifat
elektrolit? Jelaskan!
Pembahasan:
Tidak semua senyawa kovalen bersifat
elektrolit.
Senyawa
kovalen ada yang bersifat elektrolit (kuat, lemah) dan nonelektrolit. Senyawa
kovalen terdiri dari molekul-molekul yang bersifat netral dan tidak dapat
menghantar listrik dalam bentuk murninya. Namun sebagaimana yang kita ketahui,
sebagian molekul bersifat polar (misalnya molekul air, HCl, dan CH3COOH),
sedangkan sebagian lain bersifat nonpolar (misalnya CH4).
Polar: Pada senyawa kovalen polar, terdapat
perbedaan keelektronegatifan antara dua atom yang membentuk molekul dwikutub.
Misalnya HCl, jika zat dengan molekul polar ini dilarutkan dalam air, maka zat
tersebut akan mengalami ionisasi sehingga larutannya dapat menghantar listrik. Hal
itu terjadi karena antarmolekul polar (yaitu air dan HCl) terdapat suatu gaya
tarik-menarik yang dapat memutuskan ikatan-ikatan tertentu dalam molekul
tersebut. Dalam hal ini, ikatan yang putus adalah ikatan antara H dan Cl.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut: HCl(l) + H2O(l) →
H3O+(aq) + Cl–(aq).
Rumus
H3O+ hanyalah suatu cara untuk menunjukkan bahwa ion H+
terikat oleh molekul air. Untuk menyederhanakan, ion H3O+
sering ditulis sebagai ion H+. Oleh karena itu, reaksi ionisasi HCl
biasa dituliskan sebagai berikut: HCl(aq)
→ H+(aq) + Cl–(aq).
Hal
yang sama juga terjadi pada CH3COOH, dimana jika dilarutkan dalam
air, maka ikatan antara O dan H akan putus. Namun yang membedakannya dengan HCl
adalah bahwa hanya sebagian kecil molekulnya yang larut dalam air sehingga jumlah
ion di dalam larutannya sedikit. Karena itulah CH3COOH tergolong
sebagai elektrolit lemah dan HCl tergolong sebagai elektrolit kuat. Meskipun
demikian, tidak semua molekul polar dapat mengalami ionisasi dalam air.
Contohnya adalah CHCl3.
Nonpolar: Molekul nonpolar, sebagaimana dapat diduga,
tidak ada yang bersifat elektrolit. Hal ini karena atom-atom yang saling
berikatan tidak menyebabkan adanya pemisahan muatan sehingga dipol tidak
terbentuk (keelektronegatifan saling meniadakan).
Kesimpulannya adalah:
a. Tidak
semua senyawa kovalen bersifat elektrolit.
b. Tidak
semua senyawa kovalen polar bersifat elektrolit.
6. Mengapa
NaCl dalam bentuk padat tidak menghantar listrik?
Pembahasan:
Karena
ion-ionnya (Na+ dan Cl–) tidak dapat bergerak, melainkan
diam pada tempatnya sehingga tidak dapat menghantar listrik.
Pada
prinsipnya, sifat NaCl padat (jika dibandingkan dengan NaCl larutan) ialah:
a. Jarak antarmolekul atau ionnya sangat rapat
dibanding dengan jarak antarmolekul NaCl larutan.
b. Luas permukaan bidang sentuh molekul atau
ionnya sangat kecil dibandingkan dengan luas permukaan molekul NaCl larutan.
Karena
sifat-sifat tersebut, apabila aliran listrik melewati ruang antarmolekul NaCl
padat, maka aliran listrik akan mengalami banyak hambatan. Di samping itu,
sentuhan elektron pada molekul atau ion dari NaCl padat sangat sedikit.
(Keadaan itulah yang menyebabkan energi dari arus listrik tidak mampu
menyalakan lampu dan tidak mampu menimbulkan gelembung gas di sekitar elektrode;
artinya NaCl padat tidak bisa menghantar listrik).
7. Manakah
yang merupakan konduktor yang lebih baik? Jelaskan jawabanmu!
a. H2SO4 0,1 M atau CH3COOH
0,1 M?
b. H2SO4 0,1 M atau H2SO4
0,2 M?
Pembahasan:
Konduktor
adalah bahan yang dapat menghantar listrik.
a. Seperti yang kita ketahui, H2SO4
merupakan larutan elektrolit kuat, sedangkan CH3COOH merupakan
larutan elektrolit lemah. Pada konsentrasi yang sama (seperti pada kasus ini),
elektrolit kuat mempunyai daya hantar yang lebih baik daripada elektrolit
lemah. Hal ini karena sebagian besar bahkan seluruh molekul dalam zat
elektrolit kuat terurai menjadi ion, sedangkan dalam zat elektrolit lemah,
hanya sebagian kecil molekul yang mengion. Dengan kata lain, larutan H2SO4
mengandung lebih banyak ion daripada larutan CH3COOH, meskipun
kemolarannya sama. Itulah sebabnya mengapa H2SO4 0,1 M
merupakan konduktor yang lebih baik dari CH3COOH 0,1 M.
b. H2SO4 merupakan
larutan elektrolit kuat. Untuk zat yang sama, semakin besar konsentrasinya,
maka semakin baik sifat konduktornya. Hal ini karena semakin besar konsentrasinya,
semakin banyak pula molekul zat tersebut yang terurai menjadi ion. Penjelasan
ini sesuai dengan hubungan persamaan-persamaan berikut:
8. Berikut
ini hasil pengujian daya hantar berbagai jenis zat.
Zat Murni
|
Bentuk
|
Menghantar?
|
Larutan
|
Menghantar?
|
Bromin
|
cair
|
tidak
|
Etanol (C2H5OH)
|
tidak
|
Raksa
|
cair
|
ya
|
Gula (C12H22O11)
|
tidak
|
Zink
|
padat
|
tidak
|
Asam sulfat (H2SO4)
|
ya
|
Zink
|
cair
|
ya
|
Asam cuka (CH3COOH)
|
ya
|
Air
|
cair
|
tidak
|
Kalium klorida (KCl)
|
ya
|
Asam cuka
|
cair
|
tidak
|
||
Kalium klorida
|
padat
|
tidak
|
||
Kalium klorida
|
cair
|
ya
|
a.
Di antara zat
murni yang diuji, golongan zat apakah yang dapat menghantar listrik?
Pembahasan:
Golongan zat murni yang dapat menghantar listrik
adalah golongan cair.
b. Di antara seluruh zat yang diuji, manakah
yang tergolong senyawa ion dan manakah yang tergolong senyawa kovalen?
Pembahasan:
·
Senyawa ion:
Kalium klorida.
·
Senyawa kovalen: Bromin, air, asam cuka, etanol, gula, asam
sulfat.
c. Apakah perbedaan antara elektrolit senyawa
ion dengan elektrolit senyawa kovalen?
Pembahasan:
Perbedaan
antara elektrolit senyawa ion dengan elektrolit senyawa kovalen (polar)
disimpulkan sebagai berikut:
Jenis Elektrolit
|
Padatan
|
Lelehan
|
Larutan
|
Senyawa ion
|
nonkonduktor
|
konduktor
|
konduktor
|
Senyawa
kovalen
|
nonkonduktor
|
nonkonduktor
|
konduktor
|
9. Tentukan
apakah yang berikut ini dapat atau tidak menghantar listrik.
a. logam aluminium f. larutan
NaCl
b. aluminium cair g. lelehan asam asetat murni
c. klorin cair h. larutan
asam asetat
d. kristal NaCl i. kristal gula
sangat membantu :))
BalasHapusBleh tnya, jwabn no.9-nya?
BalasHapusSangad membantuuw
BalasHapus