Kamis, 03 Mei 2012

STRUKTUR ATOM


1.1  Perkembangan Teori Atom
Beberapa abad sebelum masehi, para filsafat Yunani telah berpendapat mengenai materi. Democritus (464 SM) berpendapat bahwa materi bersifat diskontinu, artinya jika zat dibagi terus-menerus, maka akan diperoleh bagian terkecil yang disebut atom (tidak dapat dibelah/dipecah lagi). Aristoteles (384 SM) berpendapat bahwa materi bersifat kontinu, artinya zat dapat dibagi terus-menerus sampai tidak terhingga.
Konsep atom secara ilmiah pertama kali dikemukakan oleh John Dalton (1803). Sejak itu dilakukan berbagai penelitian untuk mengungkapkan atom. Berikut ini uraian tentang model-model atom yang dikembangkan oleh para ilmuwan setelah Demokritus dan model atom modern yang diyakini pada masa kini.
1.        Model Atom Dalton
Kata “atom” berasal dari bahasa Yunani yang berarti tidak dapat dipecah lagi. Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan konsep atom dari berbagai hasil eksperimennya dan dikenal sebagai teori atom Dalton. Teori atom Dalton disimpulkan sebagai berikut:
a.    Unsur tersusun dari partikel kecil yang disebut atom.
b.    Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
c.    Atom dari satu unsur dapat bergabung dengan atom dari unsur lainnya untuk membentuk senyawa.
d.    Atom tidak dapat diciptakan, dibagi menjadi partikel yang lebih kecil, atau dihancurkan. Reaksi hanya mengubah susunan atom-atom.
      Teori atom Dalton memiliki kelemahan, misalnya kesalahan menentukan rumus molekul air sebagai H2O sehingga tidak sesuai dengan data percobaan. Pernyataan semua atom dari unsur yang sama adalah identik ternyata salah. Hal ini diketahui setelah penemuan isotop unsur. Pernyataan bahwa atom tidak dapat dibagi, diciptakan, atau dihancurkan juga salah. Hal ini diketahui setelah penemuan reaksi inti. Dalton juga membuat lambang unsur kimia supaya mudah untuk mengingatnya. Namun, semakin bertambahnya jumlah atom yang ditemukan menyebabkan lambang-lambang yang dibuat oleh Dalton sukar untuk diingat sehingga lambang tersebut tidak digunakan lagi.
Gambar 1.1 Model Atom Dalton seperti Bola Pejal

2.    Model Atom J. J. Thomson
Pada tahun 1897, J. J. Thomson menemukan adanya elektron dalam atom melalui percobaan menggunakan tabung sinar katoda. Thomson menyatakan “atom merupakan awan yang bermuatan positif. Pada tempat tertentu di dalam awan tersebut terdapat elektron yang bermuatan negatif”. Penggambarannya sama seperti kismis dalam roti kismis. Jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif sehingga atom bermuatan netral. Teori atom Thomson diketahui kurang tepat setelah penemuan inti atom oleh Rutherford. Muatan positif tidak tersebar sebagai awan, tetapi berada pada inti atom yang sangat kecil.
Gambar 1.2 Model Atom Thomson seperti Roti Kismis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar